Breeding Landak

http://pixiesexotichedgies.webs.com/FWThumbnails/d34p4%20-%20Winnie%20+%20litter.jpg

 Begitu banyak postingan, baik di forum maupun via YM dan sms yang cukup menggelitik saya. Breeding landak. Mungkin nggak cuma landak, begitu ada sesuatu yang mulai booming, berbondong2 orang ingin mulai mengembang biak’kan.
Tapi, satu hal yang harus diingat, landak adalah pet alias mahluk hidup juga. Jd pertanyaan diatas mirip dengan “Punya anak (baby manusia) gampang nggak sih?”
Sebagian orang akan menjawab MUDAH dan sebagian lagi menjawab “SULIT”. Tergantung kecintaan kita pada landak dan ketelatenan kita mengurus pet
Landak memerlukan perlakuan khusus saat hamil. (Proses sampai hamil silahkan buka blok Reproduksi Landak)
1. Suasana yang tenang
Mutlak diperlukan, setenang apa? benar2 tenang dan nyaman, dengan sirkulasi udara yang cukup. Bahkan tenang berarti tenang didalam kandangnya (tidak ada mahkluk lain ataupun landak lain di dalam kandangnya) dan juga tenang diluar kandang. Bahkan setelah melahirkan pun, beeding tidak boleh diganti sampai anak2nya aman. Begitu juga pemberian pakan, usahakan mengganggu seminimal mungkin
2. Makanan yang cukup
Asupan nutrisi yang memadai, baik jumlah asupan protein dan juga air minum’nya
Dua hal diatas adalah hal inti, diluar itu masih banyak hal yang berhubungan dengan karakter landak yang kita miliki. Banyak yang berhasil melahirkan, namun gagal merawat hingga dewasa dengan berbagai kendala, si anak dimakan induknya lah, gak disusuin lah, disingkirkan menjauh dll
Jangan katakan “Tega yah, anak sendiri dimakan”, jujur saya paling sebal dengan pernyataan ini. Si breeder nggak tau kebutuhan si ibu landak, namun malah menyalahkan “ketegaan” si ibu landak. Perlu diketahui, naluri pada beberapa hewan untuk melindungi anaknya adalah dengan memakannya. Bahkan pada anjing, hamster dan beberapa mamalia lain melakukan hal yang sama. Saat sang induk merasa ada ancaman dari luar yang membahayakan anak’nya, maka secara naluri, dia akan menyembunyikan anak’nya dengan cara memasukkan anak’nya kedalam mulut
Jadi, salah siapa donk? salah yang mengancam atau salah yang terancam? tentu saja salah kita sebagai breeder yang kurang menjaga ketenangan saat landak beranak. Gangguan dari tikus serta gonggongan anjing juga bisa menjadi sumber “bahaya” bagi si ibu landak.
Oleh karenanya, saya sarankan, peliharalah landak dalam kurun waktu yang cukup untuk memahami karakternya, baru mulai untuk breeding. Jangan nyemplung langsung breeding, selain bisa rugi, juga bisa bikin stress melihat anakan yang “gagal”
Gud luck

1 komentar:

Liz Fashionline mengatakan...

Kalo terlanjur salah satu anaknya dimakan induknya bagaimana? Dan ada satu induk landak yg baru melahirkan 3 minggu lalu, apakah tetap bisa dititipkan menyusui? Thanks sebelumnya.

Posting Komentar